https://www.krjogja.com/gunungkidul/1245088736/asosiasi-petani-kakao-galih-gelar-workshop-renstra-mencegah-urbanisasi-dan-ciptakan-lapangan-kerja-di-gunungkidul

Asosiasi Petani Kakao Galih Gelar Workshop Renstra: Mencegah Urbanisasi dan Ciptakan Lapangan Kerja di Gunungkidul admin krjogja Sabtu, 14 September 2024 | 14:45 WIB Asosiasi Petani Kakao Galih Gelar Workshop Renstra: Mencegah Urbanisasi dan Ciptakan Lapangan Kerja di Gunungkidul. Foto: Endar Widodo Asosiasi Petani Kakao Galih Gelar Workshop Renstra: Mencegah Urbanisasi dan Ciptakan Lapangan Kerja di Gunungkidul. Foto: Endar Widodo KRjogja.com, WONOSARI – Dalam menghadapi tantangan organisasi dan pengembangan sektor kakao di masa depan, Asosiasi Petani Kakao Galih (Gemregut Ambuko Linuwihing Hasil) mengadakan Workshop Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) di Hotel Cikaraya Wonosari pada Sabtu (14/9/2024). Workshop ini bertujuan untuk memperkuat organisasi dan mencegah urbanisasi dengan menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi generasi muda di Gunungkidul. Workshop selama tiga hari tersebut dibuka oleh Ketua Asosiasi Galih, Rabana, dan dihadiri oleh perwakilan kelompok petani kakao dari berbagai wilayah seperti Ponjong, Karangmojo, Patuk, Gedangsari, dan Playen. Ir Muhammad Umam dari Bina Desa Jakarta hadir sebagai narasumber utama, memberikan pandangan strategis untuk menghadapi tantangan sektor kakao ke depan. Salah satu isu penting yang disorot adalah menjaga stabilitas harga kakao dan regenerasi petani. “Galih harus mampu menciptakan lapangan kerja dan mencegah urbanisasi. Ini adalah tantangan besar bagi organisasi ke depan,” jelas Ir Muhammad Umam. Selama tiga hari kegiatan, para peserta diajak untuk melakukan analisis situasi terkini, mengidentifikasi masalah utama, ancaman, serta peluang pengembangan kakao di wilayah tersebut. Daftar Inventaris Masalah (DIM) dibuat sebagai referensi untuk merumuskan solusi terhadap berbagai isu yang dihadapi para petani kakao di lapangan. Agenda berikutnya adalah menyepakati mimpi bersama tahun 2025-2029, di mana tujuan kelembagaan dan program akan dijalankan untuk memperkuat posisi tawar petani kakao. Ir Muhammad Umam menekankan pentingnya regenerasi dalam sektor pertanian kakao, terutama dengan mengajak lebih banyak generasi muda terlibat. Ia menyebutkan bahwa harga kakao sering kali dipermainkan oleh pedagang, sehingga perlu ada strategi kuat untuk melindungi para petani dari kerugian. "Galih harus berusaha meningkatkan posisi tawar dalam penjualan kakao dan merencanakan pengembangan industri pengolahan kakao di Gunungkidul," tambahnya. Dengan rencana strategis yang disusun, organisasi ini berharap dapat memperluas pengolahan kakao dan menciptakan peluang baru yang akan menahan arus urbanisasi. Generasi muda diharapkan terlibat dalam sektor ini dan membuka lapangan kerja di daerah asal mereka, sehingga pembangunan ekonomi di Gunungkidul dapat berjalan berkelanjutan. Workshop ini juga diharapkan menjadi langkah awal bagi Asosiasi Galih untuk memperkuat kelembagaan dan meningkatkan daya saing kakao Gunungkidul, sehingga para petani bisa terus berkembang dalam menghadapi tantangan global. Melalui sinergi antara organisasi, pemerintah, dan masyarakat, Asosiasi Galih optimis bahwa kakao bisa menjadi komoditas unggulan yang tidak hanya membawa manfaat ekonomi, tetapi juga mencegah urbanisasi dan memperkuat keberlanjutan masyarakat pedesaan di Gunungkidul. Editor: Agusigit Asosiasi Petani Kakao Galih Gelar Workshop Renstra: Mencegah Urbanisasi dan Ciptakan Lapangan Kerja di Gunungkidul Asosiasi Petani Kakao Galih Gelar Workshop Renstra: Mencegah Urbanisasi dan Ciptakan Lapangan Kerja di Gunungkidul Sabtu, 14 September 2024 | 14:45 WIB :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Lokakarya Regional Agroekologi- Pembangunan Kawasan Pedesaan “Mempromosikan Transisi Agroekologi dan Pendekatan Kawasan dalam Pembangunan Pedesaan di ASEAN” Surabaya, Indonesia, 27-29 Agustus, 2024

Undangan agroekology ke Surabaya