ASOSIASI KAKAO GALIH GUNUNGKIDUL KUMPULKAN PULUHAN PETANI KAKAO SE GUNUNGKIDUL

-



Jumlah petani kakao yang ada di Kabupaten Gunungkidul sebanyak 1.500-an orang tersebar di 6 kapanewon, diantaranya Kapanewon Ponjong, Karangmojo, Patuk, Gedangsari, Nglipar, dan Playen. “Untuk jumlah petani kakao yang ada di Kabupaten Gunungkidul selama ini kita mendapat data sekitar 45 kelompok tani dengan lebih kurang 1.500-an petani kakao,“ ujar Rabono Ketua Asosiasi Kakao Galih Gunungkidul.

Lanjut Rabono, “Pertemuan hari ini untuk mendata kembali jumlah kongkret petani kakao yang ada di Kabupaten Gunungkidul dan juga melakukan penguatan organisasi Asosiasi Kakao Galih Gunungkidul.“

Ini ditegaskan pula Bendahara Asosiasi Kakao Galih Gunungkidul menyatakan bahwa hari ini para ketua Poktan Kakao mengisi data form kepastian jumlah petani kakao dan jumlah pohon batang tanaman kakao yang berada di Kabupaten Gunungkidul. “Pertemuan para ketua kelompok tani Kakao di Omah Godhong Kelor ini mendata jumlah kongkret petani dan jumlah tanaman kakao yang sudah ditanam di lahan perkebunan yang berada di Kabupaten Gunungkidul“, kata Saryati.

“Kelompok Tani yang ada bergabung di dalam asosiasi Kakao Galih Gunungkidul diantara Sedyo Maju Kelor, Gapoktan Kelor, Murih Agung 1 dan 2 Karangmojo, Mitra Tani Umbulrejo Ponjong, Tani Mulyo Melikan Ngawis, Mekar Ngawis, Sumber Makmur Patuk, Sedyo Makmur Nglipar dan masih banyak lagi lainnya, tambah Saryati.

Sebagai informasi Asosiasi Kakao Galih ini mempunyai kepanjangan dari Gumbregut Ambuko Linuwihing Hasil. Untuk kegiatan ini juga dihadiri oleh Kabid Perkebunan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Gunungkidul, Aning Sri Mintarsih beserta jajarannya dan Lurah Kelor Karangmojo. (Red)


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Lokakarya Regional Agroekologi- Pembangunan Kawasan Pedesaan “Mempromosikan Transisi Agroekologi dan Pendekatan Kawasan dalam Pembangunan Pedesaan di ASEAN” Surabaya, Indonesia, 27-29 Agustus, 2024

-
 Program Lokakarya Regional Agroekologi- Pembangunan Kawasan Pedesaan “Mempromosikan Transisi Agroekologi dan Pendekatan Kawasan dalam Pembangunan Pedesaan di ASEAN” Surabaya, Indonesia, 27-29 Agustus, 2024 1. Latar Belakang KTT ASEAN telah mengadopsi Rencana Induk Pembangunan Pedesaan ke-1 2022-2026. Rencana Induk ini memberikan arah strategis bersama dengan prioritas dan tindakan yang berbeda untuk masing-masing Negara Anggota ASEAN (AMS) yang mencakup aspek-aspek seperti adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, ketahanan terhadap gangguan, dan peningkatan mata pencaharian di pedesaan, yang seringkali sangat bergantung pada pertanian dan kehutanan. AsiaDHRRA, sebagai entitas regional yang berafiliasi dengan ASEAN, juga diberi mandat oleh Pertemuan Pejabat Senior tentang Pembangunan Pedesaan dan Pengentasan Kemiskinan (SOMRDPE), bersama dengan Sekretariat ASEAN (ASEC), untuk membantu pengembangan Rencana Kerja Pembangunan Pedesaan dan Pemberantasan Kemiskinan 2021-2025, yang merupak...
Read more »

Undangan agroekology ke Surabaya

-
13 Agustus 2024  Nama   Ketua  Ngudi Mulyo  Indonesia  Yth. Pairan  The Asian Partnership for the Development of Human Resources in Rural Areas  (AsiaDHRRA) dan Bina Desa/InDHRRA akan mengadakan Lokakarya Regional yang  berjudul “Mendorong Transisi Agroekologi dan Pendekatan Kawasan dalam  Pembangunan Pedesaan di ASEAN” di Surabaya, Indonesia pada tanggal 27-28 Agustus  2024. Kami bermaksud mengundang anda sebagai peserta dalam acara ini. Terlampir  desain kegiatan sebagai panduan yang bisa anda gunakan.  AsiaDHRRA akan menanggung biaya transportasi dan akomodasi selama anda mengikuti  acara tersebut. Mohon melakukan registrasi online melalui link berikut:  https://forms.gle/zSxowERd6wv3tZj27 Sebelum tanggal 17 Agustus 2024.  Kami berharap anda bersedia hadir dalam acara penting ini. Jika ada pertanyaan anda  dapat menghubungi Affan Firmansyah, Program Manager, at asiadhrra@asiadhrra.org  and/or +6...
Read more »