3 Jenis Kakao yang Ada di Dunia

Kakao criollo Kakao criollo merupakan jenis tanaman kakao yang menghasilkan biji cokelat dengan mutu yang sangat baik sehingga dikenal dengan cokelat mulia. Namun, jenis cokelat ini mempunyai hasil produksi yang rendah dibandingkan jenis kakao lainnya. Saat ini kakao criollo hanya menghasilkan produksi sebesar 0,01% dari semua kakao yang ditanam di dunia. Kakao jenis ini berasal dari Amerika Tengah yang ditemukan oleh penjajah spanyol. Oleh karena itu diberi nama dengan bahasa spanyol “criollo” yang berarti native atau berasal dari tempat yang bersangkutan. Criollo mempunyai ciri – ciri buah berwarna merah atau hijau dengan bentuk yang panjang dan ujung yang runcing. Kulit buahnya tipis dan mempunyai tekstur berbintil kasar. Biji kakao criollo mempunyai rasa yang unik dan kompleks. Tidak seperti jenis lainnya, criollo mempunyai rasa cokelat yang tidak pahit dan mempunyai rasa seperti krim manis. Tak heran kalau jenis kakao ini ditetapkan sebagai kakao mulia karena mempunyai cita rasa yang baik, seperti fruity, floral, herbal, woody, nutty dan karamel. Kakao forastero Jenis kakao selanjutnya adalah forastero yang termasuk kakao paling banyak digunakan karena mencapai 90% produksi di dunia dan termasuk ke dalam kakao lindak (bulk cacao). Forastero berasal dari lembah amazon yang selanjutnya dibudidayakan di beberapa negara seperti Peru, Brazil, Ekuador, Venezuela, Kolombia, Guyana, Afrika dan salah satunya Indonesia. Forastero lebih banyak dibudidayakan karena lebih tahan terhadap penyakit dengan produktivitas yang tergolong tinggi. Buah kakao forastero mempunyai bentuk yang bulat dan permukaan yang lebih halus. Tidak seperti criollo, kakao ini juga mempunyai inti biji berwarna ungu. Buah forastero mempunyai rasa sangat pahit dan sangat aromatik karena mempunyai kandungan tanin yang tinggi. Kakao trinitario Trinatio merupakan kakao hibrida terbaik yang berasal dari persilangan criollo dan forastero. Tanaman trinitario dapat menghasilkan biji kako yang termasuk ke dalam kategori kakao mulia ataupun kakao lindak. Seperti namanya, kakao trinitario berasal dari negara Trinidad. Pada tahun 1727 perkebunan criollo di Trinidad terserang badai sehingga hampir seluruh perkebunan tersebut hancur. Setelahnya masyarakat menggantikan criollo dengan menanam kakao forastero. Oleh sebab itu terjadi persilangan secara alami antara kakao criollo yang masih ada dengan kakao forastero yang baru ditanam. Kakao trinitario kemudian dibudidayakan ke negara lain seperti Venezuela, Samoa, Ekuador, Kamerun, Papua Nugini, Sri Lanka, dan Indonesia. Hampir sebagian besar tanaman kakao di Indonesia menggunakan jenis kakao trinitario. Trinitario mempunyai warna dan biji buah yang beragam dengan tekstur buah yang keras. Gabungan terbaik kedua jenis kakao ini membuat kakao trinitario mempunyai kualitas rasa seperti criollo dengan ketahanan tanaman dan produktivitas yang tinggi seperti forastero.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Lokakarya Regional Agroekologi- Pembangunan Kawasan Pedesaan “Mempromosikan Transisi Agroekologi dan Pendekatan Kawasan dalam Pembangunan Pedesaan di ASEAN” Surabaya, Indonesia, 27-29 Agustus, 2024

Undangan agroekology ke Surabaya